BIMnews.id | Banda Aceh
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., secara resmi membuka kegiatan Training of Trainers (ToT) STEM-C, sebuah program pelatihan berbasis pendekatan pembelajaran interdisipliner yang diselenggarakan oleh Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Aceh, khususnya Bidang Pembinaan SMA dan PKLK. Kamis, 31 Juli 2025
Dalam sambutannya, Marthunis menekankan pentingnya transformasi pendidikan di era abad ke-21 yang menuntut lebih dari sekadar transfer pengetahuan. “Dunia pendidikan kini dituntut untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, serta karakter yang kuat,” ujarnya.
Marthunis menbahkan bahwa pendekatan STEM-C, yang menggabungkan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics dengan nilai-nilai karakter, menjadi solusi untuk tantangan pendidikan abad 21. Pelatihan ini bertujuan membekali pendidik dengan pemahaman tentang konsep dasar STEM-C, serta keterampilan merancang pembelajaran kontekstual lintas disiplin dan berbasis proyek yang relevan dengan dunia nyata.
Selain itu, pelatihan juga menekankan pentingnya menginternalisasikan nilai-nilai karakter seperti kerja sama, tanggung jawab, dan rasa ingin tahu dalam pembelajaran. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa tidak hanya menguasai pengetahuan teknis, tetapi juga mengembangkan sikap positif yang akan membentuk karakter mereka dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam membentuk ekosistem pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu menginspirasi dan memberdayakan,” tambah Marthunis.
Ketua Panitia kegiatan pelatihan pembelajaran STEM-C, Lukman, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program strategis Dinas Pendidikan Aceh dalam rangka meningkatkan kompetensi guru untuk menerapkan pendekatan pembelajaran abad 21.
“Pelatihan ini bertujuan untuk menjawab tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi yang menuntut peserta didik memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif,” ujar nya.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran berbasis pendekatan STEM-C. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman mendalam tentang konsep STEM-C dalam pembelajaran serta meningkatkan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran berbasis proyek.
Sehubungan dengan Innovation Government Award (IGA), Lukman juga menyarankan agar peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat mewakili sekolah masing-masing untuk berpartisipasi dalam ajang tersebut, yang diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengembangan lebih lanjut dalam dunia pendidikan.
“Pelaksanaan kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 30 Juli hingga 2 Agustus 2025, di Hotel Mita Mulia Banda Aceh. Kami informasikan bahwa kegiatan ini akan diikuti oleh 20 peserta yang telah dipilih melalui seleksi dari Tim Pusat Riset STEM Universitas Syiah Kuala (USK), yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Aceh,” jelas Lukman.
Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi guru-guru di Aceh. Lukman juga mengharapkan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Aceh berkenan memberikan arahan serta membuka kegiatan ini secara resmi, agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan di Aceh. harap Lukman. (***)
BIMnews.id – LINA