BIMnews.id | Banda Aceh
Dalam upaya memperkuat pondasi ideologis partai dan membangun kesadaran kolektif para kader, Partai Perjuangan Aceh (PPA) menggelar retreat selama tiga hari dari tanggal 2-4 Agustus 2025. Menghadirkan tiga guru besar dari Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), Malaysia. Kegiatan ini menjadi langkah strategis PPA untuk memperkuat visi perjuangan dalam mewujudkan Aceh yang sejahtera dan berdaya saing.
Retreat ini diikuti oleh jajaran pengurus dari tingkat DPP, DPD, DPC, hingga DPG, serta para Kader 2 yang tersebar di seluruh Aceh. Kegiatan berlangsung selama dua hari di Auditorium Universitas Ubudiyah Banda Aceh dan ditutup dengan sesi penguatan fisik dan psikis melalui simulasi kepemimpinan serta kerja sama tim di Pantai Lhoknga, Aceh Besar.
Tiga guru besar yang diundang khusus untuk memberikan pembekalan ideologis kepada para kader adalah Prof. Raja Shah Erman Raja Arifin, Dr. Herwan Jasbir Jaafar, dan Mohammad Jabbar Tariq. Ketiganya merupakan tokoh intelektual dan konsultan ideologi partai yang masih aktif membina kader-kader dari partai besar di Malaysia, termasuk UMNO.
“Aceh adalah daerah yang sangat kaya sumber daya alam. Idealnya, rakyat Aceh sudah hidup dalam kesejahteraan. Oleh sebab itu, partai lokal seperti PPA harus mampu memainkan peran besar dalam masa depan Aceh,” ujar Prof. Raja Shah Erman dalam salah satu sesi pembekalan.
Para kader mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan antusiasme. Materi ideologi disampaikan secara mendalam, mengajak setiap kader untuk memahami nilai-nilai dasar perjuangan politik, tanggung jawab terhadap rakyat, serta etika dalam kepemimpinan.
Tak hanya pembekalan teoritis, para peserta juga diajak untuk melakukan refleksi mendalam mengenai komitmen terhadap rakyat Aceh. Kader-kader muda PPA secara terbuka menyatakan ikrar untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang menyengsarakan rakyat serta berkomitmen mendorong kebangkitan Aceh dari ketertinggalan.
Ketua Umum PPA menyampaikan bahwa retreat ini merupakan program awal dari rangkaian pembekalan berkelanjutan yang akan digelar secara berkala. Tujuannya adalah membentuk karakter kader yang ideologis, berintegritas, dan siap bekerja demi kepentingan masyarakat.
“Kemenangan politik bukan sekadar soal kursi kekuasaan, melainkan amanah besar untuk mensejahterakan rakyat Aceh. Pembekalan ideologi adalah fondasi utama dalam perjuangan ini,” tegas Ketua Umum PPA dalam pidatonya.
Meski baru berdiri kurang dari satu tahun, Partai Perjuangan Aceh mulai menarik perhatian publik. Gelombang kader baru terus berdatangan, terdiri dari tokoh muda, profesional, hingga masyarakat akar rumput yang percaya pada visi partai untuk membawa perubahan nyata bagi Aceh.
Dengan semangat kolektif dan pembekalan yang kuat, PPA optimis melangkah ke arena politik Pilkada mendatang. Tujuannya jelas: memenangkan hati rakyat, menguasai parlemen, dan menghantarkan kader terbaiknya untuk menjadi pemimpin daerah yang membawa Aceh menuju kemajuan dan kesejahteraan berkelanjutan. (***)
BIMnews id – MISRIANI