BIMnews.id | Aceh Besar
Pembukaan Asia 2025 di Sekolah Alfityan Aceh Besar berlangsung hangat dan penuh semangat. Mengusung tema “Unfold the Board, Unlock the Fun”, kegiatan ini menjadi ruang bagi siswa, guru, dan masyarakat pendidikan untuk merayakan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, sekaligus memperkenalkan arah baru sekolah menuju era yang lebih modern dan berdaya.
Acara tersebut juga menjadi momentum penting dengan diluncurkannya Aplikasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2026–2027, sebuah terobosan digital untuk memastikan proses seleksi murid baru menjadi lebih transparan, mudah, dan efisien. Langkah ini menandai komitmen sekolah untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi demi memberikan pengalaman terbaik bagi peserta didik dan orang tua.
Dalam suasana yang penuh apresiasi, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa pendidikan Aceh harus dibangun dengan ketulusan dan kejujuran, tanpa basa-basi.
“Kita ini bekerja untuk Indonesia. Kita ingin generasi setelah kita—anak-anak kita dan para ibu—menjadi tuan di negeri sendiri, berdaulat, dan mampu menikmati anugerah Allah melalui pemberdayaan pendidikan yang nyata,” ujarnya, disambut tepuk tangan peserta.
Ia menambahkan bahwa inovasi seperti SPMB bukan hanya soal teknologi, melainkan tentang keberanian lembaga pendidikan membuka ruang yang lebih adil dan ramah bagi setiap calon peserta didik. Dengan sistem baru ini, sekolah-sekolah di Aceh diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan sekaligus memperkuat kepercayaan publik.
Tema “Unfold the Board, Unlock the Fun” sendiri menggambarkan semangat keterbukaan dan kebebasan berekspresi dalam proses pembelajaran.
Ia mengajak seluruh pelaku pendidikan untuk membuka ruang lebih luas bagi kreativitas, memberi kesempatan bagi siswa untuk mencoba, bereksperimen, dan menikmati proses belajar sebagai pengalaman yang menggembirakan, bukan membebani.
“Proses pendidikan bukan lagi sekadar ruang formal, tetapi arena untuk menjelajahi ide, kreativitas, dan kolaborasi, menjadikannya menyenangkan dan bermakna bagi siswa,” jelas Murthalamuddin.
Pembukaan Asia 2025 di Alfityan Aceh Besar ini menjadi isyarat bahwa Aceh sedang melangkah menuju pendidikan yang lebih progresif. Dengan dukungan pemerintah, teknologi, dan komunitas pendidikan yang kuat, dengan harapan untuk melahirkan generasi berdaya dan berdaulat semakin dekat untuk diwujudkan. (***)
BIMnews.id – LINA














