BIMnews.id | Aceh Timur
Secretary & Co-founder Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), Badrul Irfan, melakukan kunjungan kerja sekaligus monitoring bersama Kepala Dinas Pendidikan Aceh di dua sekolah menengah atas, yaitu SMAN 1 Peunaron dan SMAN 1 Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur, pada Selasa, 27 Mei 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau efektivitas implementasi Buku Suplemen Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan dan Kawasan Ekosistem Leuser yang diperuntukkan bagi siswa-siswi jenjang SMA dan SMK di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Badrul menyampaikan rasa syukur karena kegiatan ini terlaksana berkat sinergi dengan Dinas Pendidikan Aceh. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama yang dijalankan berdasarkan MoU antara Yayasan HAkA dan Disdik Aceh dengan harapan masa depan generasi muda dapat langsung dihadapkan dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya lingkungan sejak usia sekolah.
“Monitoring ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan buku suplemen yang telah dikerjakan bersama oleh guru-guru inti mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Geografi jenjang SMA dan SMK,” ujar Badrul.
Ia berharap hasil monitoring ini dapat menjadi masukan berharga untuk penyempurnaan buku suplemen tersebut agar lebih efektif digunakan dalam proses pembelajaran.
Kegiatan monitoring ini juga merupakan bentuk nyata dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah terjalin antara HAkA dan Dinas Pendidikan Aceh. Kerja sama ini menegaskan komitmen kedua lembaga dalam mendukung pendidikan lingkungan di Provinsi Aceh.
Badrul juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dinas Pendidikan Aceh karena telah memberikan kesempatan kepada HAkA untuk terlibat langsung dalam dunia pendidikan, khususnya dalam bidang lingkungan dan kawasan ekosistem Leuser yang sangat strategis bagi keberlangsungan alam Aceh.
“Kami sangat berharap para guru Biologi, Kimia, dan Geografi di seluruh SMA di Aceh dapat menggunakan buku suplemen ini sebagai bahan ajar tambahan dalam mata pelajaran mereka. Dengan begitu, siswa-siswi SMA dapat lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan, baik di sekolah, rumah, maupun di masyarakat,” tambah Badrul.
HAkA dan Dinas Pendidikan menilai bahwa kehadiran program ini sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan di lembaga pendidikan, khususnya SMA sederajat di seluruh Provinsi Aceh. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini.
Selain itu, Badrul menjelaskan bahwa HAkA juga akan mendukung berbagai program lainnya, seperti pengaktifan kembali organisasi Siswa Pecinta Alam (Sispala) dan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan lingkungan. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pengalaman langsung dan ilmu yang lebih mendalam bagi para siswa.
“Kami percaya bahwa dengan terlibatnya siswa dalam kegiatan lingkungan, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang akan membentuk karakter dan kepedulian mereka terhadap alam,” tutup Badrul.
Kunjungan kerja dan monitoring ini menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara LSM lingkungan dan pemerintah Aceh dalam menciptakan generasi muda yang sadar dan peduli terhadap lingkungan pada setiap satuan pendidikan di Provinsi Aceh. (***)
BIMnews.id – LINA