BIMnews.id | Banda Aceh
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., resmi menutup Training of Trainer (TOT) Course on Teaching English As a Second Language – Curriculum Planning and Pedagogy for Teachers di SMK Negeri 5 Telkom Banda Aceh, Jumat (26/9). Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris dalam merancang metode pengajaran yang lebih efektif dan inovatif.
Sebanyak 30 guru Bahasa Inggris dari jenjang SMA, SMK, dan SLB se-Aceh mengikuti pelatihan yang berlangsung selama beberapa hari. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Dinas Pendidikan Aceh dan Kementerian Luar Negeri Singapura melalui Singapore Cooperation Program (SCP) serta SEAMEO Regional Language Centre (RELC), lembaga pendidikan yang fokus pada pengembangan pengajaran bahasa di Asia Tenggara.
Dalam sambutannya, Marthunis menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya memperkuat kemampuan guru dalam mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang lebih kontekstual dan menarik. Ia berharap pembelajaran Bahasa Inggris dapat menjadi lebih menyenangkan dan efektif bagi siswa di Aceh.
Marthunis juga menekankan bahwa penguasaan Bahasa Inggris adalah kompetensi vital bagi generasi muda Aceh untuk bersaing di tingkat nasional maupun global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas guru sebagai ujung tombak pendidikan harus menjadi prioritas utama.
“Kami mendukung penuh pelatihan ini karena tidak hanya menambah wawasan, tapi juga keterampilan praktis bagi guru. Setelah TOT, diharapkan para guru dapat menjadi pelatih di sekolah masing-masing sehingga ilmu yang didapat dapat tersebar lebih luas,” ujarnya.
Marthunis berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan mutu pendidikan Bahasa Inggris di Aceh, terutama dalam aspek perencanaan kurikulum dan pedagogi pengajaran.
“Dengan guru yang semakin kompeten, kualitas proses pembelajaran akan meningkat, sehingga membuka peluang lebih luas bagi siswa untuk menguasai Bahasa Inggris dengan baik,” jelasnya.
Salah satu peserta dari Gayo Lues, Sudirman, mengungkapkan bahwa pelatihan bahasa inggris ini merupakan pelatihan yang terbaik yang pernah ia ikuti. “Kami berharap bahwa pelatihan seperti ini dapat terus berlanjut, bahkan jika mungkin langsung ke Singapura” harapnya.
Dr. Marie Alina Yeo, trainer dari SCP sekaligus perwakilan RELC Singapura, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Aceh atas dukungan dan kerja sama yang solid selama pelaksanaan pelatihan ini.
“Ia memuji peran aktif Dinas Pendidikan Aceh yang berhasil menyelenggarakan kegiatan dengan lancar dan efektif, sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai dengan baik,” ujarnya.
Menurut Dr. Marie, pelatihan ini bertujuan memperkuat kemampuan guru dalam mengajar Bahasa Inggris melalui pendekatan kurikulum dan pedagogi yang kreatif dan inovatif. Ia yakin pelatihan akan mendongkrak kualitas pendidikan di Aceh secara signifikan.
Ia juga mengapresiasi kesungguhan para peserta yang mengikuti pelatihan dengan penuh perhatian, karena hal itu menjadi modal penting bagi keberhasilan proses pembelajaran.
“Dr. Marie berharap ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dapat menjadi bekal berharga bagi guru saat kembali mengajar, dan dapat diteruskan kepada siswa agar manfaatnya semakin luas,” tutupnya. (***)
BIMnews,id – LINA