Home / Pemerintah

Rabu, 17 September 2025 - 10:00 WIB

Bupati Aceh Besar Dukung Konsep Pengembangan Dekranasda sebagai Pusat Ekonomi Kreatif dan Wisata Budaya

BIMnews.id | Kota Jantho

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) terus berupaya menghidupkan kembali peran lembaga tersebut sebagai wadah pemberdayaan perajin lokal sekaligus pusat promosi produk unggulan daerah.

Hal ini mengemuka dalam rapat pembahasan program kerja bertema “Pengembangan Lokasi Wisata Sejarah—Budaya—Syariat Terpadu” yang berlangsung di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Selasa (16/9/2025).

Rapat yang berlangsung dengan suasana serius namun penuh gagasan itu dibuka langsung oleh Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar, Drs. Sulaimi, M.Si. Dalam paparannya, Sulaimi menyinggung kondisi terkini Dekranasda yang dinilai masih jauh dari optimal.

“Dulu Dekranasda memiliki 15 orang petugas, namun kini hanya tersisa 7 orang. Padahal, anggaran yang tersedia sebenarnya masih cukup untuk 15 tenaga kerja. Ini menjadi salah satu tantangan yang harus kita benahi bersama,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya berencana menjadikan Gedung Dekranasda tidak hanya sebagai ruang administrasi semata, melainkan pusat kegiatan ekonomi kreatif, mal souvenir, sekaligus lokasi berbagai event yang melibatkan UMKM, perajin, dan komunitas budaya.

“Kami ingin Dekranasda benar-benar hidup dan bermanfaat bagi masyarakat. Karena itu ke depan kami akan mengagendakan festival, pameran, hingga ajang promosi yang lebih terstruktur. Semoga dengan langkah ini UMKM Aceh Besar semakin berkembang,” tambahnya.

Budayawan Aceh Besar, Abu Lis, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa keberadaan Gedung Dekranasda menyimpan potensi yang sangat besar. Letaknya yang strategis di jalur menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) menjadikannya mudah diakses oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Gedung ini berada di kawasan yang indah, dengan pemandangan persawahan dan perkampungan di belakangnya. Jika ini dioptimalkan, maka akan lahir geliat ekonomi yang luar biasa,” ucap Abu Lis.

Baca Juga :  PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BAGI PESERTA PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEKNISI PROGRAM FASHION DESIGNER

Ia juga mengingatkan agar Dekranasda tidak hanya terfokus pada kerajinan benda semata, melainkan juga memperluas perhatian pada warisan tak benda, seperti seni pertunjukan, tradisi lisan, dan kuliner khas Aceh Besar. “Kita punya khazanah budaya yang luar biasa. Bayangkan kalau kuliner khas kita dihadirkan di sini, ditambah dengan pentas seni secara rutin, tentu akan semakin menarik minat masyarakat maupun wisatawan,” tambahnya.

Dalam rapat itu juga dipaparkan rencana pengembangan fasilitas Dekranasda secara bertahap. Tahun 2026 ditargetkan pembangunan booth kuliner dengan konsep drive thru, restoran, coffee shop, pusat jajanan UMKM, serta area bermain anak.

Kemudian pada tahun 2027, pengembangan berlanjut dengan pembangunan pusat souvenir, ikon Rumoeh Aceh, dan panggung pertunjukan seni budaya. Tahun 2028 ditargetkan berdiri museum kerajinan sejarah dan budaya, sedangkan pada tahun 2029 akan dilakukan penyempurnaan manajemen dan sistem pengelolaan sehingga Dekranasda benar-benar menjadi pusat ekonomi kreatif terpadu.

“Kalau semua ini berjalan sesuai rencana, maka bukan hanya perajin dan UMKM yang diuntungkan, tetapi juga masyarakat luas karena perputaran ekonomi akan lebih terasa,” ujar Abu Lis.

Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris (Syech Muharram), yang hadir langsung dalam rapat tersebut menyampaikan apresiasinya terhadap ide-ide pengembangan tersebut. Menurutnya, Dekranasda memang seharusnya menjadi pusat perdagangan souvenir dan produk unggulan daerah, bukan sekadar gedung yang terbengkalai.

“Ide ini sangat luar biasa dan saya sepakat. Selama ini Dekranasda kurang mendapat perhatian, padahal Aceh Besar ini adalah gerbang masuk Provinsi Aceh bahkan Asia Tenggara. Jika wajah depan daerah kita saja tidak tertata, tentu akan mengurangi nilai citra daerah di mata pengunjung,” tegasnya.

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda Tinjau Program Optimalisasi Lahan di Kab. Simeulue.

Bupati juga menyoroti kondisi fisik Gedung Dekranasda yang menurutnya perlu direvitalisasi. “Gedung ini harus dipola ulang. Kita bisa memperindah dengan pencahayaan lampu pada malam hari, tapi jangan sampai pada siang hari terlihat muram. Dekranasda harus punya wajah baru yang membanggakan,” ucapnya.
Selain itu, Bupati menekankan pentingnya perencanaan yang matang, komunikasi yang intensif, dan kolaborasi lintas sektor. Ia menyinggung pula soal asrama mahasiswa Aceh Besar yang selama ini juga kurang terurus, sebagai contoh perlunya perhatian menyeluruh terhadap aset daerah.

“Terkait tenaga kerja, kita akan upayakan penambahan. Saya juga menerima banyak proposal dari masyarakat yang ingin bekerja di sini. Namun yang lebih penting, harus ada transparansi dalam penggunaan anggaran, serta pembenahan kepengurusan agar lebih solid,” tandasnya.

Ia juga mengusulkan agar segera dipasang papan nama (famplet) Dekranasda dengan hiasan lampu serta konten visual yang dinamis. “Ini akan menjadi daya tarik awal sekaligus informasi bagi masyarakat bahwa Gedung Dekranasda benar-benar berfungsi,” ujarnya.

Usai rapat, Bupati bersama Ketua Dekranasda Aceh Besar Hj. Rita Mayasari meninjau showroom souvenir yang ada di Gedung Dekranasda. Mereka melihat langsung berbagai produk kerajinan yang dipamerkan, sekaligus berdialog dengan pengurus terkait rencana pengembangan display agar lebih menarik dan representatif.

Turut hadir dalam kesempatan itu Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh Besar, Nurbaiti, serta Sekretaris Diskopukmdag Aceh Besar, Trizna Darma, ST.
Dengan adanya rencana besar ini, Dekranasda Aceh Besar diharapkan tidak hanya menjadi pusat kerajinan, tetapi juga destinasi wisata budaya yang dapat meningkatkan perekonomian daerah serta memperkuat identitas Aceh Besar di tingkat nasional maupun internasional.(***)

BIMnews.id – LINA

Share :

Baca Juga

News

Ratusan Kasus TPPO Diungkap Polri, Modus Terbanyak Jadi PMI Ilegal hingga PSK

Pemerintah

PELATIHAN TATA BOGA DI GAMPONG BAK CIRIH, ACEH BESAR RESMI DI TUTUP

Pemerintah

Wabup Syukri Apresiasi Quick Win Gubernur Aceh Untuk Petani

Pemerintah

Bupati Aceh Besar Tinjau Persiapan Beuradeun Jelang Lomba Gampong Tingkat Provinsi Aceh

News

Wakapolda Aceh Hadiri Rapat Anev Quick Wins Pimpinan Wakapolri

Pemerintah

ERWIN FERDINANSYAH MENGISI MATERI ATURAN KETENAGAKERJAAN DAN ATURAN K3 DI PT. MEULABOH POWER GENERATION

Pemerintah

Bertemu Menteri Amran, Bupati Aceh Besar Fokus Perkuat Sektor Pertanian

Pemerintah

Bupati Aceh Besar Hadiri CDD Bandara SIM