BIMnews.id | Banda Aceh
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A, secara resmi membuka kegiatan Ajang Talenta Seni (ATENSI) Jenjang Pendidikan Khusus Tingkat Provinsi Tahun 2025 yang diselenggarakan di Banda Aceh pada Senin, 4 Agustus 2025. Acara tahunan ini digagas oleh Dinas Pendidikan Aceh melalui Bidang Pembinaan SMA dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK) sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan bakat dan minat seni peserta didik berkebutuhan khusus
Dalam sambutannya, Marthunis menyampaikan bahwa setiap individu memiliki keunikan dan karakteristik masing-masing yang melahirkan minat dan bakat berbeda, termasuk di bidang seni. Ia menekankan pentingnya mengasah kepekaan dan kreativitas seni agar mampu memberikan dampak positif bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
“Setiap orang memiliki jiwa seni dan rasa keindahan dalam dirinya. Namun seni dan keindahan itu perlu diasah. Melalui ATENSI ini, kami berharap muncul rasa cinta terhadap seni dan budaya yang dapat menginspirasi pelestarian budaya Aceh dan Indonesia,” ujar Marthunis.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para peserta didik untuk berekspresi secara bebas, namun tetap dalam koridor kompetisi yang sehat, jujur, dan sportif. Dinas Pendidikan Aceh menilai antusiasme pelajar dalam bidang seni sangat tinggi. Dengan semangat tersebut, diharapkan para peserta dapat membangun kepercayaan diri serta mengharumkan nama Aceh di tingkat nasional bahkan internasional.
Marthunis juga memberikan apresiasi dan harapan besar kepada para pendamping yang mendampingi peserta selama ajang berlangsung. “Peran pendamping sangat penting karena peserta memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Kami berharap pendamping dapat memberikan dukungan penuh selama kegiatan berlangsung,” ujarnya.
Lebih dari itu, ATENSI 2025 juga menjadi sarana strategis dalam memperkuat semangat inklusi di lingkungan pendidikan. Dengan menghadirkan peserta didik dari berbagai daerah di Aceh yang memiliki latar belakang dan kebutuhan khusus yang beragam.
“Ajang ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, melainkan juga soal menyediakan ruang yang adil dan setara untuk tumbuh dan berkarya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah membangun sistem pendidikan yang ramah terhadap keberagaman dan perbedaan,” jelas Marthunis.
Marthunis menambahkan, selain sebagai ajang perlombaan seni, ATENSI 2025 berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi luar biasa anak-anak berkebutuhan khusus dan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Aceh dalam menyediakan ruang bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkembang dan berprestasi, khususnya di bidang seni.
“Melalui karya-karya seni yang dipamerkan, masyarakat diajak untuk lebih menghargai dan mendukung peran mereka dalam kehidupan sosial dan budaya. Dengan demikian, ATENSI bukan sekadar wacana inklusi, melainkan aksi nyata dalam dunia pendidikan di Aceh,” tutup Marthunis. (***)
BIMnews.id – LINA