Home / News

Minggu, 23 Maret 2025 - 11:58 WIB

UPT Paya Guci: Semangat Heroik Menyongsong Masa Depan Baru di Tengah Keterisolasian

BIMnews.id | Pidie

Di tengah keterisolasian dan jalan rusak berat yang membuat sepeda motor pun sulit melaju, UPT Paya Guci menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Kawasan transmigrasi ini, yang menyimpan potensi besar di bidang perkebunan, pertanian, dan pariwisata, tengah bergulat dengan tantangan akses yang menghambat laju kemajuan.

Saat tim asesmen dari Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh yang diketuai oleh Devna Staf PIHM turut didampingi oleh Bobby, Jabfung. Penggerak Swadaya Masyakat dan Erwinsyah staf PPID tiba di lokasi, mereka disambut pemandangan yang menyentuh hati: serombongan warga berjalan kaki dengan tekad tak tergoyahkan sambil menggendong dan memikul karung hasil panen kopi. Keadaan semakin memilukan ketika diketahui bahwa sepeda motor yang menjadi andalan mereka pun patah di tengah perjalanan. Meski begitu, semangat para petani tetap menyala harga kopi yang kini mencapai Rp 60.000 per kilogram memberikan secercah harapan, meskipun nilai kopi baru optimal setelah diolah menjadi beras atau green bean. Kamis 20 Maret 2025.

Sebelum menuju lokasi, kami diterima Teuku Faisal, S. Sos. Kepala Bidang Transmigrasi Kabupaten Pidie, dalam kekisruhan kondisi infrastruktur yang memaksa tim asesmen untuk terpaksa tidak menjelajahi seluruh pemukiman transmigrasi karena keterbatasan kemampuan armada, muncullah wacana heroik untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Para tokoh masyarakat dan pelaku usaha lokal mulai merancang sistem pemasaran kolektif berupa koperasi. Konsep ini lahir dari kebutuhan mendesak para petani yang sering kali kekurangan modal kerja pada saat panen raya, sehingga mereka berharap dapat menjual kopi dalam kondisi buah cherry atau buah segar dengan harga yang lebih menguntungkan. jelas Devna.

Baca Juga :  Pangdam Iskandar Muda Perintahkan Kesiapsiagaan Menghadapi Abrasi Pesisir Aceh Utara.

Salah satu figur inspiratif yang mengemuka adalah Edi Azhari, pengusaha lokal sekaligus pelaku usaha kopi dengan merek H2E di Gampong Blang Dhod Tangse. Dalam keterangannya, Edi Azhari mengungkapkan,

“Kami masih mengalami kekurangan bahan baku karena tata laksana pemasaran yang tidak terorganisir dengan baik. Kami harus mendapatkan sistem pemasaran yang lebih baik, agar kopi terbaik kami bisa dihargai setimpal, dan para petani mendapatkan modal kerja yang cukup pada saat panen raya”.

Geuchik Lah, tokoh masyarakat menegaskan bahwa pembentukan koperasi sebagai sistem pemasaran bersama adalah solusi strategis. Dengan koperasi, para petani dapat mengumpulkan hasil panen dan menjualnya secara kolektif dengan harga yang adil, serta memperoleh dukungan modal untuk memproses kopi menjadi produk bernilai tinggi. Langkah ini diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah kekurangan bahan baku, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas.

Baca Juga :  Kepala DPMG Aceh Besar, Buku "Kampung Bebas Narkoba" Bagus Untuk Bacaan Masyarakat Gampong.

Di balik segala rintangan, semangat kebersamaan dan perjuangan para petani UPT Paya Guci diketinggian 600-1200 Mdpl tetap menyala. Diharapkan dengan dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA), pembangunan infrastruktur yang layak dan sistem pemasaran koperasi dapat mengangkat ekonomi lokal ke level yang lebih tinggi. Transformasi ini akan membawa kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang modern, sekaligus destinasi wisata yang menawan.

Kini, panggilan untuk bersinergi semakin menggema. Pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan harus bersama-sama mewujudkan impian UPT Paya Guci sebuah kawasan transmigrasi yang tidak hanya unggul dalam sektor perkebunan dan pertanian, tetapi juga menjadi lambang inovasi ekonomi kolektif dan semangat heroik yang tak pernah padam, potensi pengembangan penangkaran lebah madu pun Geuchik Lah sambut dengan semagat dan akan menjadi peluang dimasa depan, harap Bobby.

UPT Paya Guci, dengan segala keterbatasan dan tantangannya, adalah saksi betapa tekad dan kebersamaan mampu mengubah keadaan. Semangat Geuchik Lah dan rekan-rekannya menjadi inspirasi bagi masa depan yang lebih cerah dan adil bagi seluruh komunitas. Saatnya bersatu, membangun, dan melangkah maju demi kejayaan bersama. (***)

BIMnews.id – LINA 

 

Share :

Baca Juga

News

Komisi III DPR RI Berikan Dukungan kepada Kejaksaan RI untuk Menjaga Netralitas Pemilu Tahun 2024

News

Single “OK” dari Tiwi T2 Pukau Pengunjung Bhayangkara Fest 2023

News

Sekda Aceh Besar Monitoring PSU di TPS 1 Gampong Teubaluy Kecamatan Darul Kamal

News

Lima Gampong Lolos Ke Tahap 2 Lomba Gampong Tingkat Provinsi Aceh

News

Bupati Aceh Besar Terima Mufti Palestina Syekh Dr Samih Kamel Hajjaj

News

PANSEL TINJAU LOKASI UJIAN CAT CALON PANWASLIH BANDA ACEH

News

Pangdam IM pimpin Upacara Peringatan Hari Juang TNI AD Ke-78 Tahun 2023.

News

HOTEL GRAND NANGGROE ABAIKAN PUTUSAN PENGADILAN