Home / News

Selasa, 22 April 2025 - 16:16 WIB

Wujudkan Lumbung Pangan Nasional, Aceh Besar Gelar Rapat Turun Sawah MT Gadu dan Rendengan Tahun 2025/2026

BIMnews.id | Kota Jantho 

Dalam upaya mewujudkan Aceh Besar sebagai lumbung pangan daerah dan nasional, dengan melibatkan seluruh stakeholder pertanian tingkat kabupaten Wakil Bupati Aceh Besar, Drs. Syukri A Jalil, memimpin langsung Rapat Turun Sawah Musim Tanam (MT) Gadu (Meugo Ruweung) dan MT Rendengan (Meugo Thon) Tahun 2025/2026. Rapat tersebut digelar di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (22/4/2025).

Rapat strategis tahunan itu dihadiri oleh perwakilan Kementerian Pertanian, BMKG, Forkopimda, Asisten II Sekdakab Aceh Besar, PT Swasembada Pangan Aceh Besar, kepala OPD, para camat, penyuluh pertanian, dan sejumlah pihak penting lainnya yang berperan dalam penguatan sektor pertanian.

Wakil Bupati Syukri A Jalil dalam sambutannya menegaskan, rapat tersebut bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi forum penentu masa depan para petani Aceh Besar. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas kebijakan penetapan harga gabah sebesar Rp6.500/kg. Namun, ia tak menampik adanya tantangan di lapangan. “Kami berterima kasih kepada pusat. Tapi kita juga harus waspada terhadap permainan agen dalam pengaturan panen dan distribusi pupuk. Para camat harus ambil peran aktif memantau langsung kondisi di lapangan,” ujarnya dengan tegas.

Wabup Aceh Besar juga menyinggung target nasional swasembada pangan tahun 2026 yang dicanangkan Presiden RI. “Presiden telah menegaskan bahwa Indonesia wajib swasembada pangan pada 2026. Ini tanggung jawab bersama. Kita di Aceh Besar harus jadi contoh,” katanya.

Baca Juga :  Menyambut HUT ke 78 TNI Kodam IM Gelar Bhakti Kesehatan dan Olahraga Bersama

Lebih jauh, ia mengajak seluruh elemen untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong yang telah lama menjadi kearifan lokal masyarakat Aceh. “Kita tidak boleh lagi menunggu air dari sawah tetangga. Camat harus aktif menggerakkan gotong royong membersihkan irigasi agar distribusi air lancar dan adil,” imbuhnya.

Selain itu, Syukri juga berkomitmen untuk mengupayakan ketersediaan sarana produksi pertanian yang memadai, termasuk benih unggul, pupuk berkualitas, dan alat mesin pertanian (alsintan). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi serta meningkatkan efisiensi dan hasil panen para petani.
Menutup arahannya, Syukri berharap rapat ini dapat melahirkan solusi cerdas dan strategi tepat untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Saya minta para penyuluh menyampaikan hasil rapat ini kepada petani. Jangan sampai ada petani yang tidak tahu kapan harus mulai tanam,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, SP MSi dalam laporannya menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung keberhasilan musim tanam tahun ini. “Hari ini semua stakeholder kita kumpulkan. Kita ingin memastikan jadwal tanam bisa disepakati bersama, mulai dari distribusi air, proses pembajakan hingga masa panen,” ujarnya.

“Rapat ini merupakan agenda tahunan yang secara rutin kita selenggarakan sebagai sarana untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan mencari solusi bersama terkait berbagai isu dan perkembangan di sektor pertanian, khususnya di wilayah Aceh Besar. Melalui rapat ini, kita berharap para petani dapat memperoleh wawasan baru, memperluas jaringan, dan meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan mereka,” tambah Jakfar.

Baca Juga :  Peringati 18 Tahun Tsunami Aceh Forum PRB Aceh Adakan Simulasi Evakuasi Mandiri Gempa dan Tsunami

Jakfar menyampaikan bahwa hingga saat ini, ketersediaan pupuk, benih, dan alat mesin pertanian (alsintan) dinilai cukup untuk mendukung masa tanam tahun 2024. Namun, ia juga mengakui bahwa terdapat beberapa kendala terkait alsintan milik pemerintah, terutama karena usia pakainya yang sudah tua dan sebagian mengalami kerusakan mesin.
“Meski begitu, Alhamdulillah, alsintan yang dimiliki oleh kelompok tani masih berfungsi dengan baik dan tetap mendukung aktivitas pertanian di lapangan. Dinas Pertanian Aceh Besar pun terus berupaya memberikan dukungan terbaik demi kemajuan sektor pertanian, dengan target hasil panen yang dapat mencapai delapan hingga sepuluh ton per hektar,” jelasnya.

Senada dengan itu, Tenaga Ahli dari Kementerian Pertanian, Hendri Sosiawan, mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang responsif terhadap kebijakan pusat. Ia mengungkapkan bahwa saat ini daerah bisa langsung mengakses program pusat tanpa harus melalui prosedur berjenjang seperti dulu. “Sekarang kabupaten bisa langsung berkoordinasi dengan pusat. Ini mempercepat implementasi program strategis seperti tanam serentak,” tegasnya.

Hendri juga menekankan pentingnya pemetaan wilayah tanam potensial. “Kecamatan dengan luasan sawah terbesar harus menjadi prioritas tanam serentak. Kita harus kawal dari proses olah tanah sampai panen,” tambahnya sambil menyampaikan pesan Menteri Pertanian agar rapat ini menghasilkan keputusan konkret dan dapat diimplementasikan secara nyata. (***)

BIMnews.id – LINA 

Share :

Baca Juga

News

PTMSI ACEH GELAR SILAPONG 2 TAHUN 2023.

News

Para Babinsa Kodam Iskandar Muda Bantu Bulog Aceh Dalam Penyerapan Gabah Petani

News

Pj.BUPATI ACEH BESAR APRESIASI KEBERSAMAAN RAPI ACEH BESAR DENGAN RAPI WILAYAH LAIN

News

Pangdam IM Pimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka Kesiapan Pam Pemilu 2024.

News

Tim Pidus Kejaksaan Negeri Aceh Selatan Tahan Direktur RSUD dr. H. Yuliddin Away 2015-2019 dan Direktur PT KDI

News

Lokasi Jalan Longsor dan Amblas yang Perlu Diwaspadai Pemudik di Aceh

News

Humas Polri Gelar Pasukan Kesiapan Satgas Humas dalam Pengamanan Pemilu 2024

News

Mendagri ucapkan terima kasih kepada Pangdam IM dan Forkopimda atas lancarnya pelaksanaan Pelantikan Gubernur Aceh